Saturday, August 2, 2008

CINTA


AKU bicara perihal Cinta????…

Apabila cinta memberi isyarat kepadamu, ikutilah dia,
Walau jalannya sukar dan curam.
Dan pabila sayapnva memelukmu menyerahlah kepadanya.
Walau pedang tersembunyi di antara ujung-ujung sayapnya bisa melukaimu.
Dan kalau dia bicara padamu percayalah padanya.
Walau suaranya bisa membuyarkan mimpi-mimpimu bagai angin utara mengobrak-abrik taman.
Karena sebagaimana cinta memahkotai engkau, demikian pula dia
kan menyalibmu.

Sebagaimana dia ada untuk pertumbuhanmu, demikian pula dia ada untuk pemanakasanmu.

Sebagaimana dia mendaki kepuncakmu dan membelai mesra ranting-rantingmu nan paling lembut yang bergetar dalam cahaya matahari.
Demikian pula dia akan menghunjam ke akarmu dan mengguncang-guncangnya di dalam cengkeraman mereka kepada kami.
Laksana ikatan-ikatan dia menghimpun engkau pada dirinya sendiri.

Dia menebah engkau hingga engkau telanjang.
Dia mengetam engkau demi membebaskan engkau dari kulit arimu.
Dia menggosok-gosokkan engkau sampai putih bersih.
Dia merembas engkau hingga kau menjadi liar;
Dan kemudian dia mengangkat engkau ke api sucinya.

Sehingga engkau bisa menjadi roti suci untuk pesta kudus Tuhan.

Semua ini akan ditunaikan padamu oleh Sang Cinta, supaya bisa kaupahami rahasia hatimu, dan di dalam pemahaman dia menjadi sekeping hati Kehidupan.

Namun pabila dalam ketakutanmu kau hanya akan mencari kedamaian dan kenikmatan cinta.Maka lebih baiklah bagimu kalau kaututupi ketelanjanganmu dan menyingkir dari lantai-penebah cinta.

Memasuki dunia tanpa musim tempat kaudapat tertawa, tapi tak seluruh gelak tawamu, dan menangis, tapi tak sehabis semua airmatamu.

Cinta tak memberikan apa-apa kecuali dirinya sendiri dan tiada mengambil apa pun kecuali dari dirinya sendiri.
Cinta tiada memiliki, pun tiada ingin dimiliki; Karena cinta telah cukup bagi cinta.

Pabila kau mencintai kau takkan berkata, “Tuhan ada di dalam hatiku,” tapi sebaliknya, “Aku berada di dalam hati Tuhan”.

Dan jangan mengira kaudapat mengarahkan jalannya Cinta, sebab cinta, pabila dia menilaimu memang pantas, mengarahkan jalanmu.

Cinta tak menginginkan yang lain kecuali memenuhi dirinya. Namun pabila kau mencintai dan terpaksa memiliki berbagai keinginan, biarlah ini menjadi aneka keinginanmu: Meluluhkan diri dan mengalir bagaikan kali, yang menyanyikan melodinya bagai sang malam.


Mengenali penderitaan dari kelembutan yang begitu jauh.
Merasa dilukai akibat pemahamanmu sendiri tenung cinta;
Dan meneteskan darah dengan ikhlas dan gembira.
Terjaga di kala fajar dengan hati seringan awan dan mensyukuri hari haru penuh cahaya kasih;

Istirah di kala siang dan merenungkan kegembiraan cinta yang meluap-luap;Kembali ke rumah di kala senja dengan rasa syukur;

Dan lalu tertidur dengan doa bagi kekasih di dalam hatimu dan sebuah gita puji pada bibirmu.

bY : Khalil Gibran

Tuesday, July 15, 2008

RAHASIA HATI

Masihkah panstas aku berucap
Sembari tebalnya dinding yang harus aku pecahkan
Dengan juntaian rasa sebagai instropeksi diri
Memang tidak bisa kita prediksi siapa sebenarnya aku
Dan siapa sebenarnya kamu

Inilah awal kita harus mengkais sejuta misteri
yang tersimpan dalam tabir jingga

Tapi ...
Coba bayangkan jika rasa itu terpendam
Dalam jerigi hati yang paling dalam
Dan tak bisa keluar
Sunyikah ..
Sepikah ...
Dalam hari-hari yang terus berlalu
Adampun rela tulang iganya lepas dan jadi Hawa
Betapa sedihnya dia
Dan betapa senangnya dia kalau ada cinta

Kasih
Didepan kita masih terbentang jalan yang panjang
Tapi mengapa
Kita tidak pernah mencoba berjalan diatasnya ...

Sunday, July 13, 2008

BAIT-BAIT KERESAHAN

Manis....
Tatkala pesona hadirmu merebah pada dinding cakrawala hati,
Nuansa rasa berkecamuk membising ruas tanda tanya
Mendesah, ragu tuk melangkah
Sejuta beban lingkari sejuta rasa

Kasih ...
Kutuangkan bait-bait keresahanku
Bersama cintaku yang membasuh perihnya luka
Mimpi yang kubangun
Cukupkah dengan anggukan senyum manismu
Merapat diantara jiwa ragamu

Sayank...
Bau rindu terus menyerbu
Menusuk relung-relung mengeluh
Terbukakah pintu untuk ku
Menebar bunga, menuai mimpi diatas kanvas biru

Manis ....
Bisukah kau dengan fenomena ini
Airmataku tak sanggup menahan gemuruh kelelahan
Seperti saat kau lihat aku
Sekarang ini

Sayank...
Salam ku untukmu
Bersama cintaku
Yang tak kan pernah terkikis oleh waktu

Directed :
Rachmad Supriyanto
counter hit xanga